Kesuksesan Berasal dari Kemauan yang Kuat

store.kintakun-bedcover.co.id  – Kesuksesan menjadi mimpi setiap orang. Sukses dalam meraih impian, cita-cita, dan target dalam kehidupannya. Namun, kita juga pasti tahu bahwa perjalanan meraih kesuksesan itu panjang, butuh proses, banyak halangan, rintangan, dan tak jarang harus melewati kegagalan.

Seringkali, banyak mungkin dari kita yang sudah merasa malas terlebih dahulu sebelum mengerahkan semua usaha untuk bisa meraih kesuksesan. Tidak cukup hanya usaha, tapi ikhtiar, doa dan kemauan keras harus selalu menyertai setiap langkah kita.

Sama seperti kisah dari seorang anak Papua satu ini, bernama Karlos Worabai. Dengan kemauan yang kuat terus berusaha meraih kesuksesan untuk kehidupannya kelak. Yuk simak kisah lengkapnya!

Inilah kampung Ansus. Sebuah kampung yang biasa disebut dengan negeri seribu tiang, karena sebagian besar rumah penduduknya terletak diatas laut, termasuk salah satunya rumah Karlos Worabai, anak dari Bapak Silas Worabai dan Ibu Antonia Koromat, yang lahir pada 24 Januari 2007.

Ia merupakan salah satu murid FLC SMP Ansus yang sekarang duduk di kelas VII. Kedua orangtuanya berprofesi sebagai nelayan dan karena tuntutan ekonomi, kedua orangtuanya harus bekerja keras banting tulang, sehingga jarang sekali berada di rumah.

Meski sibuk dengan urusan mencari ikan, kedua orangtua Karlos tetap peduli dengan urusan pendidikan anaknya. Orangtuanya bahkan tidak mengajak anaknya untuk ikut mencari ikan, dan malah menyuruhnya pergi sekolah.

Tetap semangat menuntut ilmu

Karlos tumbuh sebagai anak yang penurut dan mandiri. Meski seringkali ditinggal kedua orangtuanya, ia tetap rajin pergi ke sekolah. Perjalanan dari rumah ke sekolah yang harus menggunakan perahu pun tidak mengurangi semangatnya. Karlos tidak ingin ketinggalan materi dan merasa rugi ketika tidak masuk sekolah.

Semangatnya ke sekolah semakin bertambah dengan hadirnya guru-guru Tangan Pengharapan di FLC SMP Ansus, Kep. Yapen Barat, Papua.

“Saya senang ada guru-guru dari Tangan Pengharapan, bapak ibu guru terus ada di sekolah, jadi kami bisa belajar dan menerima makanan gratis. Bapak dan ibu guru juga sangat baik dengan kami.” Lugas Karlos, menceritakan guru-guru Tangan Pengharapanyang hadir di Kampung Ansus.

Ia merupakan anak yang penurut, baik, rajin, serta suka menolong, baik kepada teman-teman maupun gurunya. Pekerjaan seperti menjelaskan materi pelajaran kepada teman-temannya serta membantu mengangkat air dari sumur, dikerjakan olehnya dengan sukacita.

 

Menjadi sarjana dan seorang guru

Karlos bercita-cita menjadi seorang guru. Ia berharap kelak bisa mengajarkan apa yang telah ia pelajari kepada murid-murid di Kampung Ansus. Kemauannya untuk maju sangat terlihat dari rasa ingin tahunya yang tinggi, percaya diri, dan berani mencoba hal baru.

Di kelas, Karlos aktif bertanya jika ada penjelasan yang belum dimengerti dan ingin diketahuinya. Sepulang sekolah, ia biasanya ikut membantu orangtuanya ke kebun, memasak sembari menunggu keduanya kembali dari pulau, dan waktu senggang sore harinya, Karlos menyempatkan diri untuk berolahraga bersama teman-temannya.

Kedua orangtuanya berharap, Karlos bisa menempuh pendidikan minimal hingga sarjana dan menjadi seseorang yang sukses kelak. Begitu pun dengan harapannya sendiri, ia ingin meraih cita-citanya.

Tak lupa, banyak terima kasih Karlos ucapkan kepada Tangan Pengharapan serta para donatur yang telah setia mendukung jalannya program Feeding and Learning Center di SMP Ansus, Kep. Yapen Barat, Papua. Kebaikan hati Bapak/ Ibu/Saudara/i semua telah mengubahkan hidup dan masa depan anak pedalaman, salah satunya Karlos.

Kintakun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kinlov untuk terus membantu menggapai mimpi setiap anak-anak seperti Karlos yang membutuhkan bantuan dengan terus menjadi pembeli setia di Kintakun.

Bersama kita membangun Indonesia yang lebih baik.